Langsung ke konten utama

My Dreams

Blog ini saya beri judul My Dreams, karena dalam blog inilah saya Insya Allah dapat menuliskan apa yang menjadi mimpi-mimpi saya. Karena kalau saya harus mengungkapkan apa yang ada di hati atau pikiran saya, mungkin orang akan bosan mendengarnya. Mudah-mudahan dengan adanya ruang ini apa yang menjadi impian, khayalan dan pemikiran saya dapat terungkapkan, dan Alhamdulillah apabila tulisan-tulisan yang saya tuangkan dalam blog ini dapat menjadi inspirasi bagi orang lain. Karena saya yakin banyak orang yang mempunyai potensi tetapi tidak menyadari potensi yang dimilikinya. Dan bagi saya pribadi, banyak impian dan khayalan yang tidak semuanya dapat saya wujudkan.

Banyak sebab impian dan potensi perempuan tidak tampak. Adakalanya kita sendiri yang terlalu pasrah untuk tidak mau merebut kesempatan untuk menunjukan potensi kita, namun adakala faktor lingkungan yang tidak menghendaki dan bahkan menutupmata akan keberadaan potensi perempuan.

Saya bukan penganut faham liberalisme untuk perempuan, tetapi tempatkan perempuan pada proporsi yang sebenarnya. Karena kita, khususnya kaum perempuan muslim, semenjak turunnya Islam di muka bumi ini, kita telah diangkat derajatnya pada tempat yang mulia sebagai ibu untuk anak-anak yang akan melanjutkan perjuangan bangsa dan keyakinan kita.

Masing-masing jenis memiliki kodrat, hanya batasan kodrat itu yang membedakan fungsi antara laki-laki dan perempuan. Kodrat kita yang paling hakiki adalah kesempatan dan kemampuan untuk mengandung dan melahirkan anak, dengan segala konsekuensinya. Maka kita harus bersyukur dan jangan menyia-nyiakan kesempatan yang tidak semua perempuan mendapatkannya. Itulah karunia yang maha besar yang kita kaum perempuan peroleh.

Diluar itu, kita mempunyai kesempatan dan kemampuan yang dapat diupayakan setara dengan kaum laki-laki, baik ilmu pengetahuan maupun kesempatan berkarir, selama tidak meninggalkan kodrat kita yang hakiki tadi. Jadi bukan kesetaraan yang tanpa memandang kodrat, karena masing-masing jenis memiliki fungsi yang telah digariskan olehNya untuk saling melengkapi dalam kehidupan ini.

Perempuan diciptakan Allah untuk mendampingi laki-laki, demikian pula sebaliknya. Perempuan pastilah yang terbaik untuk mendampingi laki-laki dan pasti pula laki-laki adalah yang terbaik pula untuk mendampingi perempuan untuk mencapai ketenangan dan ketentraman hidup.

Bangkitlah kaumku, rebutlah kesempatan yang ada, asalkan jangan tinggalkan kodratmu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Vientiane, Lao PDR

Perjalanan ku kali ini ke Vientiane , Laos atau sekarang dikenal sebagai Lao PDR (People's Democratic Republic) adalah perjalan dinas ku yang ke dua ke negara ini. Kali pertama aku kesini Maret 2007 jadi kurang lebih 4 tahun yang lalu. Sudah banyak perkembangan yg kulihat di kota ini, teutama pertumbuhan kendaraan bermotor. Saat ini sudah banyak berlalu lalang kendaraan mewah milik pribadi. Juga di pintu keluar bandara bisa kita jumpai promosi pembangunan tower yg ditawaran. Yach kelihatannya Laos sedang berbenah mengejar ketertinggalannya di antara negara-negara ASEAN. Perjalanan Perjalanan saya dari Jakarta menggunakan penerbangan Thai airservice memakan waktu kurang lebih 4 jama, dengan transit di Bangkok kurang lebih 3 jam kemudian melanjutkan ke Vientiane yg ditempuh dalam waktu 1 jam.

Madinah City, Saudi Arabia

Jabal Magnet Kebun Kurma Suasana selesai solat Isya di Masjid Nabawi Coffee Cafe ditengah padang antara Mekah dan Madinah Senja memasuki Madinah

Vietnam

Perjalanan dinas ku yang terakhir tahun ini ke Danang, Vietnam, dengan menggunakan pesawat SQ. Ada 2 kali penerbangan dari Jakarta ; pagi jam 6.15 dan kurang lebih jam 14. Semula aku akan menggunakan penerbangan siang, ternyata harus transit di SIngapore untuk ganti pesawat ke Ho Chi Minh yang dulu bernama Saigon. Dari Saigon ganti pesawat Vietnam Airlane untuk penerbangan domestik menuju Danang. Dengan pertimbanangan waktu diperjalanan maka kupilih penerbangan pagi dengan resiko jam 3 dini hari sudah harus jalan menuju bandara, karena pukul 5 sudah check in. Pukul 8 pagi aku sudah sampai Singapore langsung check in ke terminal transfer dengan menggunakan pesawat SQ menuju Ho Chi Minh, yang memakan waktu kurang lebih 2 jam. Jam 12 an , aku sudah sampai Ho Chi Minh, pesawat domestik menuju Danang masih 3,5 jam. Mau keluar masih nenteng-nenteng tas berisi materi meeting, pada satu kopor sudah masuh bagasi. Akhirnya hanya duduk-duduk di terminal domestik tanpa solat dan tanpa makan sian